LF PBNU Umumkan Awal Rabiul Akhir 1446 H Jatuh pada Jumat, 4 Oktober 2024
Jakarta, NU Online Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengumumkan bahwa awal bulan Rabiul Akhir 1446 H jatuh pada Jumat, 4 Oktober 2024 M. Hal tersebut disampaikan melalui Pengumuman Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tentang Awal Rabiul Awwal 1446 H dengan Nomor 061/LF–PBNU/X/2024 yang ditandatangani Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa dan Sekretaris LF PBNU H Asmui Mansur pada Kamis (3/10/2023). Keputusan tersebut didasari hilal yang dapat terlihat pada Kamis, 29 Rabiul Awal 1446 H atau bertepatan dengan 3 Oktober 2024 M.
“Telah dilaporkan penyelenggaraan rukyatul hilal pada Kamis Pon 29 Rabiul Awal 1446 H/3 Oktober 2024 M. Laporan lokasi yang menyelenggarakan rukyatul hilal terlampir. Terdapat beberapa lokasi yang melihat hilal,” tulis pengumuman tersebut.
“Awal bulan Rabiul Akhir 1446 H bertepatan dengan Jumat Wage 4 Oktober 2024 M (mulai malam Jumat) atas dasar rukyah,” lanjut poin pengumuman itu. Adapun hilal terlihat kasat mata pada 17.27 WIB di Gili Ketapang, Probolinggo, Jawa Tengah oleh Lembaga Falakiyah PCNU Kab. Pasuruan dan Lajnah Falakiyah Pondok Pesantren Sidogiri. Hilal itu terlihat oleh lima perukyat, yakni (1) Shofiyul Muhibin; (2) Hoirul Anam; (3) Rama; (4) Hamdun; dan (5) Sahlan. Di samping itu, hilal terlihat oleh (1) KH Ahmad Faiz; (2) K Azhar Lathif; (3) Auzi’ni Syukron Makmun; (4) M Syaifuddin; (5) Noor Afla; (6) Kholilurrahman; dan (7) Rosidi. Pengurus Lembaga Falakiyah PCNU Kabupaten Kudus itu melihat hilal di Ma’had Aly TBS Kudus, Jawa Tengah pada pukul 17.31 WIB.
LF PBNU mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan partisipasi Nahdliyin dalam rukyatul hilal ini.
LF PBNU juga mengharapkan jajaran Lembaga Falakiyah PWNU dan PCNU se-Indonesia bertindak aktif untuk menyebarluaskan pengumuman awal bulan Rabi’ul Akhir 1446 H ini kepada warga Nahdlatul Ulama khususnya jajaran pengurus di wilayah/cabangnya masing-masing. Sebagai informasi, hilal akhir Rabiul Awal 1446 H atau bertepatan dengan Kamis Pon, 3 Oktober 2024 M adalah 4 derajat 45 menit 56 detik dengan elongasi 7 derajat 16 menit 23 detik dan lama hilal di atas ufuk 22 menit 48 detik. Sementara ijtima (konjungsi) terjadi pada Kamis Pon 3 Oktober 2024 M pukul 01:50:38 WIB Hal ini berdasarkan markaz Jakarta Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT). Penghitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama.
Adapun parameter hilal terkecil itu terdapat di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan. Ketinggian hilal di sana mencapai 3 derajat 46 menit dan elongasi hilal hakiki 6 derajat 15 menit, serta lama hilal di atas ufuk 18 menit 28 detik. Sementara tinggi hilal terbesar terjadi di Pelabuhan Ratu, Provinsi Jawa Barat. Ketinggian hilal di sana mencapai 4 derajat 49 menit, elongasi hilal hakiki 7 derajat 17 menit, dan lama hilal di atas ufuk 23 menit 03 detik. Data di atas menunjukkan hilal sudah berada di atas ufuk, dan telah memenuhi kriteria imkanurrukyah. Pasalnya, tinggi hilal sudah mencapai 3 derajat dan elongasi lebih dari 6,4 derajat.