
LBM Terselenggara, NU Ketapang Tradisikan Mengaji dan Mengabdi
Ketapang, nuketapang.com – Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Pengurus Cabang (PC) Kabupaten Ketapang menggelar kegiatan Bahtsul Masail perdana pada Ahad, (05/01/2024) malam di Gedung Bintang Sembilan PCNU Kabupaten Ketapang. Kegiatan ini di inisiasi oleh Pengurus Lajnah Bahtsul Masail NU yang bekerjasama dengan IASS (Ikatan Alumni Santri Sidogiri) sebagai bentuk langkah awal dalam memulai keaktifan lembaga di ranah Orientasinya.
Ketua PCNU Ketapang, KH. Abdullah Al-Faqir, melalui komunikasi virtual menyampaikan bahwa pembentukan LBM PCNU Ketapang selain bertujuan mengakomodir Nahdliyin khususnya yang berlatar belakang alumni pondok pesantren juga dalam rangka membahas permasalahan maudhu’iyah atau waqi’iyah yang berada ditengah-tengah rangkulan PCNU Ketapang.
Banyak warga Nahdliyin di Ketapang yang merupakan lulusan pondok pesantren. Dengan adanya LBMNU, kami berharap mereka tetap membawa identitas kesantriannya dan menjaga tradisi ngaji. Istilah santri disini adalah santrinya KH. Hasyim Asy’ari. Maka Nahdliyin pula pada umumnya, jangan sampai salah. ” ujar Kyai PC.
Baca juga : https://nuketapang.com/pengurus-cabang-nu-kab-ketapang-2024-2029-resmi-dilantik/
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Ketapang sangat bersyukur dan menitip harapan besar melalui peran Lajnah Bahtsul Masail ini.
“Alhamdulilah LBM sudah bergerak, Mudah mudahan menjadi motivasi, dalam rangka saling mengasah kemampuan dan saling belajar dikalangan santri dan Nahdliyin umumnya. Semoga bisa menjadi rujukan dalam hal waqi’iyah. Karena sejauh ini belum ada yg bisa memberi solusi terhadap hal yg berkaitan dengan itu. Semoga menjadi langkah awal agar masyarakat tidak bingung mencari kebenaran hukum, bahkan bisa mengajukan as’ilah yang mana akses jawabannya bisa melalui lembaga literasi dan penyiaran langsung.” tambahnya.
Sementara itu, Pengurus mewakili ketua LBM PCNU Ketapang, Ust Muhammad Munir mengungkapkan bahwa Pelaksanaan LBM menjadi langkah awal yang diharapkan mampu menambah wawasan dan menjaga semangat kesantrian di kalangan Nahdliyin, sekaligus memperkuat tradisi Bahtsul Masail di tingkat Cabang.
“Hemat saya mewakili seluruh pengurus dan anggota LBM NU, kegiatan ini harus diadakan secara rutin. Selain bisa menambah wawasan juga bisa menjalin silaturahmi serta hubungan di antara sesama alumni ponpes.” ujar Ust Munir.
Beliau menyampaikan pula, pentingnya kegiatan ini tidak hanya melepas kewajiban sebagai pengurus NU, tapi niat tulus dalam membahas keilmuan sangat diperlukan.
“Menurut kami ini sangatlah penting karena di masyarakat kita sangat banyak sekali persoalan-persoalan fiqhiyyah yang belum terselesaikan terutama masalah waqi’iyyah yang timbul dengan adanya perubahan zaman dan pergeseran budaya yang ada.” tegasnya.
Baca juga : https://nuketapang.com/pcnu-ketapang-peringati-haul-gus-dur-ke-15-di-masjid-agung-al-ikhlas/
Menurut penuturannya, kegiatan ini dibawakan oleh Alumni lulusan Pondok Pesantren di berbagai daerah di Jawa, Lulusan Pesantren daerah Kabupaten Ketapang asli, dan bahkan dibawakan oleh beberapa alumni Pesantren daerah Hadramaut, Yaman.
Ust Muhammad Munir berharap melalui amanah besar untuk mengelola lembaga ini, sebagai perangkat PCNU Kabupaten Ketapang secara struktural, bisa melaksanakan rutin dan menarik minat Nahdliyin secara umum untuk dapat hadir berpartisipasi dengan sama-sama mengaji dan mengabdi sebagai tradisi yang melekat ditubuh NU.
“Insyaallah kami berusaha sepenuh hati untuk bisa melaksanakan tugas yg telah diamanahkan kepada kami selaku pengurus LBM NU di Kabupaten Ketapang. Dan mentradisikan wajah NU untuk tetap Mengaji dan Mengabdi.” Tutup beliau.
Pewarta: Hidayatullah (Wakil Ketua LTN PCNU Ketapang).