[Khutbah Jum’at]  26 Jumadal Ula 1446 H
4 mins read

[Khutbah Jum’at] 26 Jumadal Ula 1446 H

DENGAN TAUBAT SEMUA KEBAIKAN MENDEKAT

Khotib: H.M.Hory,BA,S.Pd

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيْرِ، اَلْمُتَفَرِّدِ بِالْخَلْقِ وَالتَّدْبِيْرِ، اَلْمُقَدَّسِ عَنِ الشَّبِيْهِ وَالنَّظِيْرِ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، وَالصّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ الْبَشِيْرِ النَّذِيْرِ وَالسِّرَاجِ الْمُنِيْرِ، اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ وَرَضِيَ اللّٰهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ أصْحَابِهِ الْغُرِّ الْمُسْلِمِيْنَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، فَيَا أيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلَا تَمُوْتُنَّ إلَّا وَأنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.وَأُوْصِيْكُمْ أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ وَنَفْسِي الْمُذْنِبَةَ بِتَقْوَى اللّٰهِ.فَقَدْ قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًا ﴾ [سورة التحريم: ٨]

Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah

Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang tidak pernah melakukan dosa sekecil apapun. Beliau disebut Ma’shum yaitu orang yang dijaga oleh Allah untuk melakukan dosa. Meskipun demikian, bibirnya tidak pernah kering dari membaca istighfar, memohon ampun kepada Allah SWT. Beliau memberikan teladan kepada umatnya agar senantiasa melanggengkan istighfar. Lalu, kita sebagai umatnya yang setiap saat tidak lepas dari dosa apakah sudah meneladan Nabi dengan langgeng membaca istighfar? Seberapa sering kita muhasabah diri, mengingat-ingat dosa apa yang kita lakukan dalam sehari semalam?Hadirin RahimakumullahManusia adalah makhluk yang tidak lepas dari salah dan lupa. Namun, sebaik-baiknya manusia itu adalah yang mampu menyadari dan memohon ampun atas salah dan lupanya tersebut. Lantas tidak mestilah kita angkuh dengan merasa paling suci, karena hanya Allah Yang Maha Suci. Juga tidak mesti merasa pesimis atas dosa yang diperbuat, karena Allah Maha Pengampun. Mengampuni bukan hal yang sulit bagi Allah, hanya saja apakah kita sudah berusaha untuk menjadi hamba yang layak Allah ampuni? Maka janganlah berputus asa atas rahmat Allah. Sebagaimana firman Allah SWT:

قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ ﴾ [سورة الزمر: ٥٣]

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. [Surah Az-Zumar: 53]Taubat adalah amaliah orang-orang yang beriman kepada Allah. Taubat adalah kembali laginya manusia kepada Allah setelah melewati kedzaliman dan menjauh dari jalan yang diridai Allah. Taubat adalah perintah Allah, sebagaimana dalam firman-Nya:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًا ﴾ [سورة التحريم: ٨]

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya .” [Surah At-Taḥrīm: 8]

Dalam kehidupan, sering sekali kita berbuat zalim terhadap diri sendiri maupun orang lain, baik yang disadari maupun tidak. Apabila kita merasa sering menzalimi diri sendiri dengan menggerakkan tubuh ini pada jalan yang jauh dari Allah, maka perbaikilah dengan membawanya pada kebaikan. Apabila kita merasa sering menzalimi orang lain dengan mengambil hak-haknya, maka segeralah meminta maaf dengan ketulusan hati. Karena sejatinya dosa yang bersifat adami hanya akan gugur setelah mendapat rida dari sesama adami pula.

Hadirin Rahimakumullah

Ada upaya yang harus dilakukan untuk mendapatkan ampunan Allah, dan diterimanya amalan taubat di antaranya:Pertama, menyesali atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Apabila dosa yang dilakukan bersangkutan dengan orang lain maka berusahalah meminta maaf dan mengembalikan haknya. Penyesalan hanya akan terasa diakhir, oleh karena itu agar kita tidak terjerumus ke dalam penyesalan hendaklah berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan apapun. Apakah yang akan kita lakukan atau bicarakan dapat membuat seseorang terluka.Kedua, membaca istighfar. Istighfar adalah hal paling mudah yang dapat kita lakukan untuk menebus dosa.

Seminimalnya dengan mengucapkan lafal:

أسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung”

Dengan mengucapkan kalimat istighfar, itu artinya kita merendahkan diri di hadapan Allah SWT dan beriman akan hari pembalasan. Bacaan istighfar juga termasuk ke dalam dzikir. Orang yang tidak pernah atau jarang berzikir maka hatinya akan keras dan mendapatkan kehidupan yang sempit.Ketiga, mantapkan hati dan berniat tidak akan lagi melakukan dosa-dosa yang telah diperbuat. Orang yang melakukan dosa kemudian bertaubat diibaratkan masuk ke dalam suatu lubang dan dapat keluar. Sungguh hanya orang bodoh yang ingin kembali masuk padahal dirinya tahu bahwa itu adalah sebuah lubang.Keempat, berusaha sekuat tenaga untuk meninggalkan perbuatan dosa.

Menahan diri dan hawa nafsu dari hal yang dapat mendatangkan madharat bagi diri sendiri maupun orang lain.Kelima, berdoa memohon diberikan kekuatan untuk meninggalkan perbuatan dosa. Sesungguhnya tidak ada daya upaya dalam melaksanakan ibadah dan tidak ada kekuatan dalam meninggalkan kemaksiatan kecuali karena Allah SWT.Hadirin RahimakumullahApa manfaat dari sering melanggengkan istighfar? Rasulallah SAW bersabda:

مَنْ أَكْثَرَ مِنَ الْاِسْتِغْفَارِ جَعَلَ اللّٰهَ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيْقٍ مَخْرَجًا وَرِزْقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ.

Barangsiapa orang yang sering melanggengkan atau memperbanyak membaca istighfar, maka :

Pertama, Allah akan memberikan jalan keluar bagi segala kebingungannya. Rasa bingung, bimbang dalam kehidupan kadang membuat hati dan keimanan kita melemah. Tak jarang pula kita mengaitkannya dengan dosa yang dilakukan, maka dengan istighfar akan membuat hati tenang dan pikiran jernih.

Kedua, diberikan kemudahan bagi segala kesusahannya. Sungguh betapa nikmatnya hidup apabila selalu disertai dengan kemudahan, sebanyak apapun masalah dan rintangan yang menghadang tidak akan menggetarkan jiwa karena Allah bersama kita.

Ketiga, diberikan rezeki dari hal-hal yang di luar sangkaannya. Setiap-tiap dari yang bernyawa sudah memiliki takaran rezekinya masing-masing. Namun kehidupan ini penuh dengan teka-teki, tidak ada yang tahu kecuali Allah. Tapi orang yang mendawamkan istighfar tidak akan merasa risau mengenai rezeki apalagi berupa materi karena ia yakin Allah SWT sebaik-baiknya pengatur.

بَارَكَ اللّٰهُ لِىْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِالْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.

KHOTBAH KE DUA

اَلْحَمْدُ للّٰهِ حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ لَهُ اَلْوَاقِفِيْنَ عَلَى بَابِهِ حَتَّى يَرْضَى وَيَفْتَحَ عَلَيْنَا فُتُوْحَ الْعَارِفِيْنَ بِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ لَا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ، وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَنَبِيُّهُ وَصَفِيُّهُ وَحَبِيْبُهُ بَلَغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى الْأَمَانَةَ وَنَصَحَ لِلْأُمَّةِ وَجاهَدَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ حَتَّى أَتَاهُ الْيَقِيْنَ، فَصَلَّى اللّٰهُ عَلَيْكَ وَسَلَّمَ يَا سَيِّدِيْ يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ!أَمَّا بَعْدُ،

فَيَا عِبَادَ اللّٰهِ … اِتَّقُوا اللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهَوا عَمَّا نهى وَاعْلَمُوْا أنَّ اللّٰهَ أمَرَكُمْ بِأمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَى بِمَلَائِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعَالَى أنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيّ يَا أيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ.اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلَازِلَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إنْدُوْنِيْسِيَا خَاصَّةً، وَسَائِرَ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

نَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ بِحُرْمَةِ بَابِكَ كُلِّهِ أَنْ تُنَزِّلَ النَّعِيْمَ وَالْخُلْدَ عَلَى أَرْوَاحِ الشُّهَدَاءِ وَضَحَايَا الْإِرْهَابِيِّ فِيْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ وَمَغَارِبِهَا وَأَنْ تُنَزِّلَ الْعَافِيَةَ وَالشِّفَاءَ عَلَى الْجُرْحَى وَالْمُصَابِيْنَ وَأَنْ تُنَزِّلَ الْأَمَانَ وَالْعَافِيَةَ عَلَى بِلَادِنَا وَأَوْطَانِنَا كُلِّهَا وَعَلَى بِلَادِ الْعَالَمِيْنَ، وَنَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ لِأَهْلِ أَرْضِ إِنْدُوْنِيْسِيَا عَلَى وَجْهِ الْخُصُوْصِ أَنْ تَحْفِظَهُمْ، اَللَّهُمَّ احْفَظْ إِنْدُوْنِيْسِيَا وَشَعْبَهَا الْعَظِيْمَ وَاحْفَظْ عُقُوْلَهُمْ وَزَكِّ نُفُوْسَهُمْ وَوَسِّعْ أَرْزَاقَهُمْ وَجَمِّلْ أَخْلَاقَهُمْ وَابْسُطْ بَيْنَهُمْ بِسَاطَ الرَّخَاءِ وَالْعَافِيَةِ وَالْوَفْرَةِ وَالسَّعَةِ.رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللّٰهِ، إنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنْ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوْا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ.